Review Buku Ma'ariful Auliya (82 Kisah Hikmah dari 60 Kekasih Allah) karya Muhammad Khalid Tsabit
Selanjutnya, Rasulullah saw berpesan pada Ahmad ibn Idris, "Wahai Ahmad, aku telah memberimu kunci-kunci langit dan bumi, yakni zikir khusus, shalawat yang agung, dan istighfar hebat. Satu kali dibacakan menandingi dunia, akhirat dan apa yang terkandung diantara keduanya secara berlipat-lipat."
Halloo mantemaan!
Kabar baikkah kalian semua hari ini? Semoga Allah deraskan nikmat kebaikan untuk kita semua, aamiinn allahumma aamiinn. 😊
Baiklah, kali ini saya akan me-review buku karya eyang M Khalid Tsabit (again) yang berjudul "Ma'ariful Auliya (82 Kisah Hikmah dari 60 Kekasih Allah)".
Buku ini diterjemahkan oleh penerbit Qaf Media Kreativa melalui judul aslinya yaitu "Min Ma'arif al-Sadat al-Shufiyyah".
Isi buku ini mengenai 82 kisah penuh hikmah yang luar biasa dari para wali Allah, yang beberapa diantaranya ialah Bisyr al-Hafi, Abu al-Abbas al-Mursi, Ahmad ibn Athaillah al-Sakandari, dan para kekasih Allah lainnya yang terangkum dalam buku ini.
Langsung aja ya, kita kutip beberapa nasihat yang dapat menggugah hati dan insya Allah mendatangkan ketenangan batin untuk kita semua (Aamiinn yaa Rabb). Mari kita simak:
- Sayyidina Ali ibn Abi Thalib pernah berkata:
"Sesungguhnya Allah menyembunyikan 3 hal. Antara lain adalah para wali-Nya ditengah manusia. Karena itu, kita jangan pernah merendahkan seorang pun kaum muslimin. Sebab, boleh jadi orang yang kita rendahkan itu adalah wali."
Orang yang sedang mendekatkan diri kepada Allah dengan sebenar-benarnya, tidak akan memperhatikan apapun kecuali kepada sesuatu yang dapat mendekatkan diri mereka kepada-Nya.
- "Siapapun yang hendak menjadi ahli Allah pasti akan berhadapan dengan orang yang dengki dan musuh yang menyakitinya." (Petikan hikmah dari kisah Isma'il al-Imbabi)
- Rahasia Istiqamah.
Imam al-Ghazali menuturkan "Istiqamah adalah sebuah cahaya yang telah dipancarkan dan dianugerahkan Allah kepadanya."
Istiqamah juga diartikan sebagai fokusnya perjalanan seorang hamba menuju Allah. Ia tidak menyimpang sedikitpun dari pandangan hingga berjumpa dengan-Nya. Tetapi ia tidak diisyaratkan dalam menuju-Nya harus cepat. Memang, ada yang cepat bagaikan petir, namun ada juga yang berjalan merangkak, bahkan berjalan biasa.
- Perantara Rasulullah saw.
Syekh Abdul Qadir menuturkan, "Hati-hatilah engkau menghapus perantara Rasulullah saw. Sehingga engkau memohon kepada Allah tanpa melalui perantaranya. Sebab, dengan begitu, engkau menjadi pelaku bid'ah, bukan pengikut Rasulullah saw. Orang yang sempurna tidak akan melangkahi tempat yang di dalamnya tidak ada jejak mengikuti sunnah Nabi-Nya."
- Jangan berubah sampai Allah mengubahmu!
Yusuf ibn Asbath menuturkan, "Bersabarlah dibawah apa yang telah ditetapkan untukmu. Sebab, jika seorang lari dari suatu keburukan, maka ia akan terjerumus ke dalam perkara yang lebih buruk.
dalam kaitan ini, Syekh Ali al-Khawash berpesan: "Hati-hatilah engkau berlari dari keadaan yang telah ditempatkan Allah untukmu. Sebab, pilihan itu berada pada apa yang telah dipilihkan-Nya untukmu."
- Amirul Mukminin Ali ibn Abi Thalib berpesan,
"Sesungguhnya setiap malapetaka yang dialami seseorang pasti ada penghujungnya. Karena itu, ketika ditimpa sebuah musibah, seorang yang berakal hendaknya tidur darinya hingga berakhir masanya. Sebab, walaupun ditolak sebelum masa berakhirnya, musibah itu justru akan menambah kebencian kepadanya."
Terkait nasihat Ali ibn Thalib diatas, Al-Ahnaf ibn Qais senang sekali melantunkan beberapa bait syair yang ditulisnya:
Zaman itu terkadang dicekik lehernya
Maka bersabarlah menghadapinya; jangan resah dan gelisah
Hingga dibukakan jalan keluar pada waktunya
Karena bagi orang yang resah terkadang cekikannya bertambah.
- Nasehat Abu al-Abbas al-Mursi
"Jika dirimu adalah milikmu, maka lakukanlah apa yang dikehendakimu. Namun, selamanya, engkau tidak akan pernah melakukannya. Tapi, jika dirimu adalah milik penciptanya, maka serahkanlah dirimu itu kepada-Nya untuk melakukan apa yang dikehendaki-Nya."
Sebagai penutup, saya kutip salah satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw (Allahumma solli alaihi wa'salim) kepada Ahmad ibn Idris melalui Nabi Khadhir a.s:
"Wahai Khadhir, ajarilah dia sesuatu yang menghimpun seluruh zikir, shalawat, dan istigfar yang paling utama pahalanya dan lebih banyak jumlahnya."
Nabi Khadir bertanya, "Seperti apa itu, wahai Rasulullah?"
Nabi saw menjawab: "ucapkanlah
Demikian manteman beberapa kutipan dalam buku luar biasa ini.
Saya mengucap terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan buku ini sehingga berada dalam pikiran dan hati saya. Semoga Allah melimpahkan karunia dan keberkahan hidup untuk kalian! 💙
Selamat menyelami kisah hikmah luar biasa lainnya!
Jangan sungkan berbagi info seputar buku bagoeess lainnya ke saya yaa!
Salam persahabatan! 😁
Komentar
Posting Komentar